Jumat, 24 Mei 2013

Agama Hindu


     Pada sekitar tahun 1500 Sebelum Masehi, Bangsa Arya berhasil menaklukan Bangsa Dravida di India, setelah itu lahirlah agama Hindu yang merupakan gabungan antara kepercayaan Bangsa Arya dan Bangsa Dravida. Agama hindu mempunyai banyak dewa(politeisme), namun tiga dewa yang senantiasa di puja, yang lebih dikenal dengan nama Tri Murti, yaitu Dewa Brahmana atau Dewa Pencipta, Dewa Wisnu atau Dewa Pelindung, dan Dewa Syiwa atau Dewa Pelebur.

     Menurut agama Hindu, manusia yang hidup sekarang ini merupakan reinkarnasi dari kehidupan yang sebelumnya. Manusia hidup di dunia ini adalah samsara atau sengsara, apabila kehidupan sebelumnya yang dahulu kurang sempurna atau banyak berbuat dosa. Agama Hindu mengajarkan bahwa tujuan manusia adalah menyatu kembali kepada sumber dari segala sumber, yakni Brahmana. Karena hidup adalah penderitaan, maka tujuan yang akan dicapai adalah bagaimana seseorang terhindar dari dilahirkan kembali agar tidak mengalami penderitaan. Tujuan yang akan diraih adalah Moksha, yaitu terbebaskan dari dilahirkan kembali. Hindu juga disebut sebagai ajaran keselamatan.

    Dalam agama Hindu terdapat empat kasta, yang membedakan antara golongan satu dengan yang lainnya. Pembentukan kasta ini mempunyai tujuan utama untuk menjaga kemurnian ras Bangsa Arya yang dianggap ras paling baik, dibandingkan ras Bangsa Dravida yang dianggap lebih rendah. Berikut empat kasta tersebut:

-Kasta Brahmana: yaitu kasta tertinggi, bertugas menjalani upacara-upacara keagamaan, yang termasuk kasta ini adalah para Brahmana.

-Kasta Ksatria: yaitu bertugas menjalankan pemerintahan, yang termasuk dalam kasta ini adalah raja, bangsawan, dan prajurit.

-Kasta waisya: yaitu kasta dari golongan rakyat jelata, seperti petani dan pedagang.

-Kasta Sudra: yaitu kasta yang paling rendah, seperti budak.

Rabu, 22 Mei 2013

Kerajaan Tarumanegara


       Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan hindu beraliran wisnu yang terletak di wilayah Jawa Barat, dengan pusat kerajaan terletak di sekitar daerah Bogor. Wilayah kekuasaan kerajaan Tarumanegara meliputi daerah Banten, Jakarta, sampai perbatasan Cirebon, sehingga dapat diartikan bahwa pada masa pemerintahan Raja Purnawarman wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara hampir menguasai seluruh wilayah Jawa Barat.

        a . sumber sejarah
Sumber- sumber sejarah kerajaan Tarumanegara diperoleh dari berita asing dan prasasti-prasasti. Berikut penjelasannya:
                1. Berita Asing,
     yaitu berita dari Cina. Dari zaman Dinasti T’ang menyebutkan bahwa seorang pendeta yang bernama Fa Hien terdampae di pantau utara Pulau Jawa (414M) ketika ia hendak kembali dari India ke Negeri asalnya di Cina. Dalam catatan perjalanan Fa Hien, ia menyebutkan bahwa di daerah pantai utara Pulau Jawa bagian barat telah ditemukan masyarakat yg mendapat pengaruh Hindu India. Masyarakat yang ditemukan diperkirakan menjadi bagian masyarakat Kerajaan Tarumanegara.

                 2Prasasti,
Berikut beberapa Prasasti yang menerangkan keberadaan Kerajaan Tarumanegara:

- Prasasti  Ciaruteun (Ciampea, Bogor)
- Prasasti  Kebon Kopi (Bogor)
- Prasasti  Jambu (Bogor)
- Prasasti Muara Cianten (Bogor)
- Prasasti Tugu ( Jakarta Utara)
- Prasasti Pasir Awi ( Leuwiliang)
- Prasasti Munjul (Banten)

     Pada prasasti-prasasti tersebut digunakan bahasa Sansekerta dan Pallawa. Namun, karena pada prasasti tidak ditemukan angka tahun, maka untuk menentukan tahun tulisan itu dilakukan perbandingan melalui huruf-huruf pada prasasti yang ditemukan di India. Dari perbandingan tersebut, diperkirakan prasasti  itu ditulis pada abad ke-5 M.

       b .Kehidupan Politik

    Berdasarkan tulisan yang terdapat pada prasasti-prasasti, diketahui bahwa raja yang pernah memerintah di Kerajaan Tarumanegara hanyalah Raja Purnawarman. Bahkan, raja-raja yang memerintah sebelum Raja Purnawarman belum diketahui. Hal tersebut disebabkan tidak ditemukannya bukti yang menjelaskan mengenai raja-raja yang memerintah selain Raja Purnawarman.
    Raja Purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan rakyat Kerajaan Tarumanegara. Hal ini dapat dibuktikan dari prasasti tugu yang menyatakan Raja Purnawarman telah memerintah untuk menggali satu saluran air. Penggalian saluran air ini sangat besar artinya, karena saluran air ini dapat mempermudah jalur air persawahan rakyatnya.

Teori Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu-Buddha ke Indonesia


Penyebaran Agama Buddha di Indonesia

             Penyebaran agama Buddha lebih awal dibandingkan dengan penyebaran agama Hindu. Dalam penyebarannya, agama Buddha mengenal adanya misi penyebaran agama yang disebut Dharmadhuta. Tersebarnya agama Buddha di Indonesia, diperkirakan sejak abad ke-2 Masehi. Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan arca Buddha dari perunggu di Jember, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Arca-arca itu berlaggam Amarawati. Namun, belum diketahui siapa pembawanya dari India ke Indonesia. Selain itu juga ditemukan arca Buddha dari batu di Palembang.

Penyebaran Agama Hindu di Indonesia

                Proses masuknya agama Hindu ke Indonesia dilakukan oleh kaum pedagang, baik pedagang yg berasal dari India ke Indonesia maupun pedagang Indonesia yang berlayar ke India. Akan tetapi, di lain pihak terdapat beberapa teori yang berbeda mengenai penyebaran agama Hindu ke Indonesia. Berikut beberapa teori tersebut:

          - Teori Sudra : Menjelaskan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta Sudra, karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan.

          - Teori Waisya: Menjelaskan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta waisya. Orang-orang india yang berkasta waisya terdiri atas para pedagang yang datang dan menetap di wilayah Indonesia. Bahkan, diantaranya banyak yang menikah dengan wanita setempat.

          - Teori Ksatria: menjelaskan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta ksatria. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya kekacauan politik di India, sehingga para ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia. Mereka lalu mendirikan kerajaan-kerajaan dan menyebarkan agama Hindu di Indonesia.

          - Teori Brahmana: menjelaskan bahwa penyebaran agama hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta Brahmana. Kedatangan mereka ke Indonesia untuk memenuhi undangan kepala suku yang tertarik terhadap agama Hindu. Kaum brahmana inilah yang datang ke Indonesia untuk mengajarkan agama Hindu kepada masyarakat.

 Dari keempat teori tersebut, hanya teori Brahmana yang dianggap sesuai. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa bukti. Bukti-bukti tersebut di antaranya:

          - Agama Hindu bukan agama yang demokratis, karena urusan keagamaan menjadi monopoli kaum Brahman, sehingga hanya kaum Brahmana yang berhak untuk menyebarkan agama Hindu.

          - Prasasti yang pertama kali ditemukan berbahasa Sansekerta, sedangkan di India bahasa tersebut hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan. Jadi, hanya kaum Brahmana lah yang mengerti dan menguasai bahasa tersebut.